Rabu, 25 Mei 2016

7 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Public Speaker



Kemampuan public speaking wajib dimiliki oleh siapapun yang memiliki aktivitas sering terlibat dengan banyak orang.  Termasuk tentu saja seorang pebisnis.  Dengan keahlian berbicara di depan umum, maka seorang pebisnis akan lebih mudah meningkatkan branding dirinya serta produk yang dijualnya.
Untuk menjadi public speaker yang baik tentu saja tidak bisa instan, perlu proses serta perlu mengetahui hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat berbicara di depan audiens.
Apa saja ya?
Berikut saya rangkum 7 hal yang tidak boleh dilakukan public speaker.  Silahkan simak.
Pertama, Tidak mempersiapkan diri kita dan apa yang akan disampaikan dengan matang. Pilihlah tema yang kita kuasai atau sebiasa mungkin kita alami.  Contohnya saya bisa berbicara mengenai bangkit dari kebangkrutan karena saya pernah mengalaminya dan berhasil mencari solusi untuk bisa bangun dari keterpurukan.
Kedua, Tidak melibatkan audiens.  Selama berbicara jangan sampai kita seolah-olah berbicara sendiri.  Minim interaksi dengan audiens bisa menyebabkan audiens gantuk bahkan mungkin malah pergi karena bosan dengan apa yang kita sampiaikan
Ketiga, Tidak terbuka kepada audiens pada saat kita gugup.  Saat kita gugup atau demam panggung sampaikan saja pada audiens.  Setelah kita menyampaikan itu, kegugupan kta akan mencair dan kita akan lancar untuk berbicara lebih lanjut.
Keempat, Tidak mau menyesuaikan diri dengan audiens.  Jadilah bunglon.  Tujuannya agar kita bisa masuk ke dalam komunitas di mana kita bicara.
Kelima, Tidak mau mengupgrade diri.  Untuk meningkatkan kepercayaan diri kita harus senantiasa mengupgrade diri dengan ilmu.  Belajarlah dari manapun dan kepada siapapun.
Keenam, Tidak mau berlatih.  Berlatih, berlatih dan terus berlatih.  Bisa karena biasa dan biasa itu karena kita berani untuk terus melatih diri.
Ketujuh, Tidak mau menerima kritik.  Sesekali tanyakan pada orang-orang terdekat, bagaimana penampilan kita pada saat berbicara di depan.  Dari penilaian dan kritikan mereka, kita bisa mengetahui apa saja kekurangan kita dan bagaimana cara memperbaikinya.
Aduh, kok susah ya Teh?
Nggak ada yang susah, yuk kita sama-sama belajar berpublic speaking!

Selasa, 24 Mei 2016

Memilih Komunitas Bisnis



Komunitas bertebaran di mana-mana, Anda tinggal memilih mau menajamkan bakat mana.  Saya menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari komunitas dan yang paling penting saya terapkan ilmu itu dalam keseharian.
Ingin jago masak? Masuk komunitas masak
Ingin konsisten ngeblog? Masuk ke komunitas blogger
Ingin jadi penulis? Bergabung di komunitas penulis
Ingin makin handal berbisnis? Harus banget bergabung di komunitas pebisnis.
Ya, HARUS pakai BANGET!.  Karena dalam mengembangkan bisnis, komunitas itu sangat penting.  Komunitas bisa jadi tempat untuk berbagi pengalaman dan juga bertukar ide dalam membangun bisnis.
Nah, Teh bagaimana memilih komunitas bisnis yang tepat?  Jangan-jangan nanti anggota-anggotanya pebisnis-pebisnis muda semua.  Anak-anak muda sekarang kan banyak yang sudah senang berbisnis!
Hmm…Memang ada apa dengan pebisnis muda?
Aduh, malas Teh berinteraksi dengan orang-orang yang lebih muda.
Eh, jangan salah.  Justru Anda sangat beruntung jika bisa bergabung di komunitas pebisnis-pebisnis muda.  Anda bisa belajar banyak hal dari mereka.  Nggak percaya?  Berikut saya berikan hal-hal yang dapat Anda pelajari dari pebisnis-pebisnis muda.
Pertama, Kreativitas tanpa batas. Semangat untuk menelurkan kreativitas dilakukan pebisnis muda secara terus menerus dan tanpa batas. Meski mungkin saja tidak semua hal yang kreatif yang ditelurkan berhasil, namun tidak akan membuat orang muda berhenti menelurkan sesuatu yang baru, lagi, dan lagi.  Jiwa pebisnis muda itu terkenal lebih kreatif, inovatif dan pantang menyerah.
Kedua, Kekompakan dalam bekerjasama. Dalam urusan bekerjasama, orang-orang muda sangat solid dan terbangun solidaritas yang sangat tinggi. Dengan kekompakan inilah mereka bisa berhasil membangun sesuatu yang baru terus menerus.
Ketiga, Energi positif yang tidak pernah habis. Dalam berbagai pertemuan, saya menyerap begitu banyak energi positif, energi ini saling menular satu sama lain. Saya belajar bagaimana menularkan dan menyerap dengan baik.
Keempat, Tidak canggung bereksperimen. Orang muda tidak takut melangkah meski itu hal baru bagi mereka. Semangat berekperimen memenuhi dadanya.
Ayo jangan gengsi belajar dari yang muda. Mari kita serap ilmu sebanyak-banyaknya dari mereka!